Review Buku: Aldebaran (Serial Bumi)

 

Review Aldebaran Tere Liye


Judul Buku: Aldebaran Bagian 1

Penulis: Tere Liye

Penerbit: Sabakgrip

Tahun Terbit: 2024

ISBN: 9786347046017

Jumlah Halaman: 368


Hello Readers! Selamat datang kembali di sesi book review di blog saya. Dari judulnya sudah ketebak dong ya saya mau mengulas buku apa. Yuppp, para Bumi Series lovers monggo merapat karena di tulisan saya kali ini saya akan mereview novel Aldebaran Bagian 1 yang merupakan lanjutan petualangan Raib, Seli, dan Ali di dunia paralel. Here we go!

Blurb

Bagaimana kita tahu persahabatan itu sejati? Boleh jadi setelah pertengkaran hebat.

Menyusul kejadian di Klan Matahari Minor, pulang ke Klan Bumi, Raib dan Seli bertengkar. Tidak mau saling bicara, berpisah meja, tidak mau membahasnya. Masalahnya, Seli yang kehilangan kekuatan temporer, dengan segala beban pikiran, jatuh sakit, kondisinya memburuk dengan cepat. Hidup dan mati.

Lantas siapa yang akan mendamaikan Raib dan Seli? Apakah April?

Dan apa sebenarnya yang menunggu di Klan Aldebaran?

Buku ini adalah buku ke-16 dari serial BUMI.


Review

Bab-bab awal novel Aldebaran dibuka oleh pilihan dilematis yang telah diputuskan bulat-bulat oleh Seli yaitu membunuh Tazk, ayah Raib. Dengan tewasnya Tazk maka tak ada lagi Bunga Matahari Hitam, sang Raja Hutan Gelap. Seli telah memilih. Membunuh Tazk daripada Ily. Ily kembali normal tapi tidak dengan ingatan dan kekuatan yang dimilikinya.

Tak hanya itu, ada harga yang harus dibayar mahal oleh Seli demi melenyapkan Tazk, sang penguasa kegelapan. Enam puluh detik, durasi Teknik Masa Depan habis. Setelah pertarungan itu, Seli terkulai lemas tak berdaya. Seli kembali pada tampilannya yang semula. Di sisi lain, Raib juga duduk tak berdaya menyaksikan apa yang baru saja dilihatnya. Sahabatnya telah membunuh Tazk, ayahnya. Raib menangis. Terisak melihat Seli membakar ayahnya yang kini berubah menjadi abu.

Raja Hutan Gelap memang telah musnah, akan tetapi persahabatan antara Seli dan Raib juga diambang keretakan. Setelah kembali ke klan Bumi, “perang dingin” antara Seli dan Raib terus berlanjut. Raib seolah memasang jarak antara Seli. Tempat duduk yang sudah saling berjauhan di kelas, interaksi yang sudah tidak ada lagi, termasuk rutinitas saling berkunjung ke rumah satu sama lain pun sudah tak pernah mereka lakukan.

Suasana semakin genting saat kondisi Seli memburuk. Durasi Teknik Masa Depan yang digunakannya mengancam hidup Seli. Hanya Raib yang bisa menolong Seli lewat teknik penyembuhan yang dimilikinya. Kabar tentang kondisi Seli yang semakin memburuk juga tiba di SagaraS. Berkat mata-mata buatan Ali (Ali Intelligence) yang telah ia sebar di seluruh penjuru klan, ia bisa mengetahui banyak kabar lintas klan termasuk kondisi Seli. Ali tak tinggal diam. Ia tak rela kehilangan sahabatnya.

Setelah mendapat izin untuk meninggalkan SagaraS, Ali langsung menemui April yang merupakan teman sejak SD hingga SMA-nya. Ali tahu betul jika April memiliki teknik spesial yang bisa merekatkan kembali hubungan Raib dan juga Seli. Di detik-detik waktu yang tersisa, April akhirnya mampu “mempengaruhi” Raib untuk menggunakan teknik penyembuhannya. Malam yang menegangkan dan mencekam di kamar Seli berakhir dengan tentram. Seli telah sembuh, hubungan antara Raib dan Seli pun telah pulih kembali.

Kehidupan di klan Bumi kembali berjalan seperti biasanya. Ali, Seli, dan Raib menjalani rutinitas anak sekolah pada umumnya. Bedanya, April kadang ikut terselip dalam formasi ketiga petualang dunia paralel ini saat berada di sekolah. Secara keseluruhan tak ada lagi isu antar klan yang harus mereka urusi.

Tamus kehilangan kekuatannya, juga Ketua Konsil Klan Matahari. Sekertaris Dewan Kota Zaramaraz pun sudah masuk penjara. Lalu, si Tanpa Mahkota sudah tobat dan saat ini sedang sibuk-sibuknya berlatih dengan Ceroz. Tak ketinggalan, Ceroz juga telah mendapatkan sarung tangan untuk bisa mengendalikan perubahannya, sehingga mereka bisa keluar dari Bor-O-Bdur kapan pun. Jika berpindah ke Klan Nebula, dendam kesumat Lumpu pun telah selesai. Lambat dan Kosong kembali membangun Klan Nebula. Si Putih akhirnya berkumpul kembali dengan N-ou.

Di luar sana, di klan-klan lain, tentu masih banyak masalah serius. Penjahat besar atau apalah. Tapi itu tidak relevan dengan petualang kita. N-ou sedang punya misi sendiri bersama si Putih, pulang kampung jika aku tidak keliru. Master B, dia juga masih berlatih habis-habisan di Ruang Penyesalan, bersiap atas sesuatu. Master Ox, terlepas dari Ksatria Jok, dia juga punya masalah di ABTT. Tapi itu bukan urusan kita. Mereka malah akan marah jika kita recoki. Jadi, petualangan kita akan libur sejenak.

Seli menangguk. Raib juga mengangguk mendengar penjelasan Ali, itu berarti mereka tidak perlu lagi izin “keluar kota”, sehingga bisa mengejar materi sekolah yang ketinggalan.

Kecuali— Ali bicara lagi. Terhenti sebentar.

 

Kecuali apa. Seli bertanya.

Kecuali— Ali diam lagi.

Heh, kamu tidak usah sok dramatis. Ali nyengir. Itu kan memang kebiasaannya.

Kecuali jika portal menuju Aldebaran dibuka.

Mereka berkali-kali memang sering mendengar rencana ini. Portal menuju Aldebaran hanya bisa dibuka oleh lima pewaris Sarung Tangan Pusaka. Kelima Sarung Tangan Pusaka saat ini telah lengkap. Dugaan Ali benar adanya. Tanpa menunggu waktu lama Bibi Gill mengunjungi satu persatu pemilik Sarung Tangan Pusaka untuk dikumpulkan.

Titik kumpul pertemuan untuk membahas rencana menuju Klan Aldebaran telah diputuskan. Basemen rumah Ali menjadi pilihan di antara banyaknya pilihan. Hari itu pun telah tiba, para petinggi dari berbagai Klan telah berkumpul di basemen rumah Ali. Semua tokoh penting telah duduk di kursi mereka masing-masing.

Setelah sekian lama, sekian buku, semua berkumpul di sini. Di basemen rumah Ali. Sayangnya, kalian harus menunggu lagi.

Bersambung ke “Aldebaran Bagian 2”

My Impressions

Fun fact! kalau gak fun ya udah maafin. So, di antara semua serial BUMI Tere Liye yang sudah saya baca, novel Aldebaran ini adalah novel yang paling lamaaaaa banget saya selesain. Kenawhy? Ya karena konflik antara Seli dan Raib itu. Meskipun konfliknya pasti bakal solved, tapi rasanya gak sanggup aja gitu bacanya.

Di pikiran saya pas novel ini nyampe, satu novel Aldebaran ini tuh full ceritain war antara Seli sama Raib. Makanya saya malesss banget buat mulai bacanya. Gimana saya gak bad mood, di ending ILY udah dikasih spoiler tentang konfliknya Seli sama Raib. Pastinya opening plot di bab-bab awal Aldebaran juga bakal nyeguhin konflik mereka lagi dong. Tapi, dari pada saya gak mulai-mulai bacanya dan nanti jadi mati penasaran sama kelanjutan petualangan di dunia paralel, saya pun memutuskan untuk mulai membacanya.

Seperti dugaan, bab-bab awal novel memang menceritakan konflik antara Raib dan juga Seli. Dannnn beruntungnya, konfliknya itu gak panjang-panjang amat. Ternyata di novel Aldebaran ini ada banyak bab yang menarik cuy. Kehadiran sosok April ternyata jadi plot twist tersendiri buat saya yang penasaran sama doi sejak dispill tipis-tipis di novel sebelumnya (lupa di novel serial BUMI yang mana).

Belum lagi petualangan N-ou sama si Putih di Suaka. Seru banget bisa ketemu si kucing Oranye. Kalau di dunia nyata, kucing oranye itu rata-rata bego, usil, pokoknya suka ngelakuin hal yang konyol. Nah, di Suaka, tempat lahirnya si Putih, ternyata kucing Oranye itu jadi leader. Ukurannya gede banget pula. Mana bijak banget lagi si kucing Oranye di novel ini. Saya kadang senyum-senyum ngebayangin visual-nya si Oranye ini kalau bener-bener ada di dunia nyata. Gak kebayang betapa gemoy dan gemesssnya si Oranye ini sambil ngasih ceramah di depan orang-orang 🤣

To be honest, baca lembar terakhir novel Aldebaran ini agak bikin saya terenyuh. Rasanya baru kemarin baca buku serial pertamanya BUMI, tau-taunya sudah mau closing-an aja. Jadi ini beneran petualangan dunia paralel bakal end? Rasanya belum siap buat pisah sama Raib, Seli, dan juga Ali.

Sudah siap banget baca novel Aldebaran Bagian 2, tapi gak siap kalau serial BUMI bakal berakhir 🥹

No comments