Judul Buku: Matahari Minor
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Sabakgrip
Tahun Terbit: 2022
ISBN: 978-623-99878-9-3
Jumlah Halaman: 363
Hello Readers! Selamat datang kembali di segment review buku yang sepertinya sudah lama vakum di blog saya. Well, berhubung Tere Liye kembali melanjutkan novel serial Bumi-nya tahun ini dengan judul Matahari Minor, maka sudah seharusnya saya membagikan ulasan novel ke-14 dari serial Bumi lewat blog ini.
Setelah berpetualang menemukan siapa orang tua Ali sebenarnya di Klan antah berantah bernama SagaraS, kali ini para pembaca setia serial Bumi akan memulai petualangan baru pada sub klan Matahari yaitu Matahari Minor. Berbeda dengan serial Bumi lainnya di mana Raib yang menceritakan setiap kisah petualangan, pada novel ke-14 serial Bumi ini Seli lah yang akan menceritakan semua kisah yang terjadi selama berpetualang di Klan Matahari Minor.
Blurb
Namaku Seli, dan aku bisa mengeluarkan petir.
Apa yang akan kalian lakukan jika teman kalian dalam bahaya besar? Apakah menolongnya? Atau diam saja tidak bisa melakukan apapun? Aku tahu apa yang akan aku lakukan: berangkat bertarung membantunya.
Kali ini kami bertualang ke Klan yang malam-malamnya adalah horor panjang. Kekuatan gelap menyelimuti separuh Klan, dan aku harus memecahkan misteri pesan yang dikirimkan lewat teknologi mimpi. Petualangan ini tidak kalah seru, tidak kalah menegangkan. Dan sungguh, aku mohon maaf, kalian mungkin berteriak kesal saat tiba di halaman terakhir buku ini.
Buku ini buku ke-14 dari serial Bumi.
Review
Petualangan di Klan Minor kali ini cukup berbeda. Tak ada lagi si jenius dan si cerewet Ali yang selalu menjadi nahkoda di setiap petualangan yang mereka lakukan. Setelah bertemu dengan ibunya, Ali memutuskan untuk menetap di SagaraS.
Keputusan Ali sudah bulat, bagaimanapun kerasnya Raib dan Seli berusaha membujuknya, Ali tetap pada pendiriannya. Dan memang inilah yang dicari Ali selama ini, tempat untuknya pulang menemukan rumahnya yang sebenarnya, berkumpul kembali dengan sosok ibu yang selalu ia rindukan.
Selepas petualangan panjang dan berakhir emosional di SagaraS, Raib dan Seli akhirnya kembali ke klan Bumi tanpa Ali lagi. Mereka kembali menjadi manusia biasa yang melakukan aktifitas normal sebagaimana siswa pada umumnya. Namun, beberapa hari setelah pulang dari SagaraS, Seli terus mengalami mimpi buruk dengan bentuk yang sama setiap malamnya.
Hampir setiap malam ia bermimpi berada di dalam sebuah ruangan sempit dengan keadaan gelap gulita. Sekelilingnya hitam pekat, permukaan yang ia pijaki penuh dengan air, kekuatannya juga tak mampu melindunginya. Seli hafal betul dengan alur mimpi yang dihadapi setiap malamnya tapi ia tak pernah mengerti tentang arti mimpi tersebut.
Hingga pada suatu hari, ia menemukan clue di dalam mimpinya. Ruangan sempit dan gelap gulita tersebut adalah peti mati Ily. Ily merupakan putra sulung dari pasangan Ilo dan Vey. Ia juga merupakan lulusan ABTT yang harus mengakhiri hidupnya dengan tragis demi menyelamatkan Raib, Seli dan juga Ali saat kompetisi Festival Bunga Matahari berlangsung.
Jika membaca novel Bibi Gill sebelumnya tentu kalian sudah tahu tentang kabar dari Batozar yang meyakini jika Ily masih hidup. Sayangnya, tak ada tanda-tanda kehidupan dari Ily selepas informasi dari Batozar tersebut. Tog dan petinggi klan Bulan sudah mengecek kamera yang terpasang di dalam peti mati Ily dan memastikan jika tubuh Ily memang sudah tak bernyawa sama seperti sejak pertama kali tubuhnya dimakamkan.
Namun, mimpi yang terus meneror Seli membuatnya yakin jika Ily masih hidup. Pada akhirnya Seli dan Raib memutuskan untuk mengunjungi Ilo dan Vey di klan Bulan dan menceritakan mimpi tersebut. Sekalipun Ilo dan Vey tetap pesimis jika Ily masih hidup akan tetapi mereka tetap berharap jika mimpi yang dilihat Seli bisa menjadi nyata. Demi mendapatkan jawaban dan arti dari mimpi yang dialami Seli setiap malamnya, Ilo dan Vey pun memberikan kartu nisan Ily kepada Raib dan juga Seli.
Makam Ily berada di Distrik Hari Sudah Petang. Lokasi pemakamam ini sangat elit di mana para peziarah bisa menikmati berbagai layanan eksklusif termasuk resort mewah dan fasilitas-fasilitas lainnya. Menuju lokasi tersebut sebenarnya mudah saja. Bahkan setiap kerabat dan keluarga dari Ily mendapatkan perlakuan eksklusif di mana mereka bisa menikmati semua fasilitas di area pemakamam secara gratis. Tentu saja Seli dan Raib tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut selama berada di Distrik Hari Sudah Petang.
Namun, tujuan Seli dan Raib berbeda dengan peziarah lainnya, mereka memiliki misi untuk menemukan jasad Ily dan memastikan apakah ia masih hidup atau memang sudah meninggal. Yang menarik dari petualangan ini ialah ikut sertanya si Putih bersama Raib dan juga Seli. Siapa yang menyangka jika si Putih ternyata diam-diam menyelinap masuk ke dalam ILY. Sejak saat itu, si Putih pun secara dadakan resmi bertualang di Klan Bulan.
Menuju titik makam ternyata cukup sulit, mereka harus melewati banyak penjaga dan drone-drone pengintai. Beruntung, mereka bersama si Putih yang sigap menarik perhatian para penjaga. Setelah menyelinap dari para penjaga dan drone pengintai, Seli dan Raib berhasil menemukan peti mati Ily. Betapa kagetnya saat mereka tidak menemukan tubuh Ily di dalam peti. Seli dan Raib hanya menemukan bekas gosong di dalam peti serta sebuah alat kecil berupa hologram yang menyerupai tubuh Ily.
Ternyata hologram inilah yang mengecoh Tog selama ini sehingga ia tetap percaya jika Ily memang sudah meninggal dan tetap berada di dalam peti mati. Tanpa si jenius Ali, Raib dan Seli sulit menyimpulkan dan mencari jalan keluar dari situasi yang mereka hadapi. Pada akhirnya, Batozar adalah jawaban satu-satunya. Seusai menaklukkan tantangan dari Batozar, Seli dan Raib mendapatkan jawaban dari Batozar. Mereka harus menuju Matahari Minor, klan terkutuk di mana kehidupan berlangsung jungkir balik. Di klan ini pula teknik mengirim pesan lewat ditemukan.
Sayangnya, portal menuju klan Matahari Minor hanya bisa dibuka oleh Bibi Gill. Tentu saja, tak mudah untuk menarik hati Bibi Gill, beruntung si Putih, kawan lama Bibi Gill berhasil melakukan mediasi dengan Bibi Gill. Perjalanan menuju klan Matahari Minor pun dimulai. Diawali oleh pertemuan oleh sekelompok monyet hingga bertemu dengan para pengungsi abadi gurun pasir yang terus berpindah setiap harinya. Mereka harus meninggalkan gurun pasir yang menjadi hutan ganas dan liar setiap malamnya.
Perjalanan di klan Matahari Minor akhirnya mempertemukan Raib dan Seli dengan Cwas, seorang perempuan tua yang mengirimkan mimpi tersebut kepada Seli. Cwas pun menceritakan alasan mengapa ia mengirimkan mimpi itu kepada Seli, lebih lanjut ia membenarkan jika Ily memang masih hidup tapi tubuhnya dikuasai oleh kekuatan hitam yang berasal dari hutan beringas di gurun pasir tersebut.
Siapa yang menyangka jika Raib dan Seli akhirnya bertemu dengan Ily di klan Matahari Minor. Namun, tanpa diduga, sosok Ily yang mereka kenal benar-benar berubah. Wajah dan garis rahangnya masih sama, Ily masih tetap tampan tapi tidak dengan aura gelap yang menyelimutinya.
My Impression
Seperti yang dikatakan Seli pada Blurb novel Matahari Minor ini, akhir ceritanya memang cukup membuat kesal. Bagaimana mungkin seorang Ily harus berubah menjadi sosok yang semenyeramkan itu. Yang bikin lebih kesal lagi, plotnya terlalu menggantung! Masa harus nunggu tahun depan sih buat tahu kelanjutan cerita Ily :(
Tapi saya gak jadi sebel-sebel amat sama Seli (Lebih tepatnya sama Tere Liye sih) soalnya di akhir novel Matahari Minor, kalian akan mendapatkan dua bab bonus sekaligus. Bab bonus pertama asliii bikin saya ngakak pas pertama kali baca judul babnya. MAS ALI, judul bab ini tuh lucu sih, gak bisa ngebayangin bagaimana reaksi Seli dan Raib mendengar nama panggilan baru Ali ini di SagaraS.
Nah, yang makin bikin penasaran lagi, ternyata Si Tanpa Mahkota juga mulai menarik diri dari ambisi gelapnya menguasai kekuatan antar klan di dunia paralel. Ia memutuskan menjadi teman berlatih Nglanggeran dan Nglanggeram di Bor-O-Bdur untuk mendapatkan kekuatan sekaligus jati diri barunya.
Novel Matahari Minor ini diakhiri dengan dua bab bonus tentang kehidupan baru Ali di SagaraS serta kehidupan baru Si Tanpa Mahkota di Bor-O-Bdur. Pada akhirnya, para penggemar setia serial Bumi memang harus lebih banyak bersabar lagi. Kelanjutan petualangan Raib, Seli dan juga Ali akan dilanjutkan pada novel berikutnya: Ily, Aldebaran dan Proxima Centaury.
keren abis
ReplyDeleteSengkyu
Deleteyaampuuun udah kelewatan 2 atau 3 buku gitu. dapet spoiler nih Ali akhirnya kemana xD memang ya ini novel bikin gregetan gak kelar2. di sisi lain selalu bikin kepooo
ReplyDeleteCapek ya mbak nungguin ending serial bumi hihi
Delete