Judul Buku: Selena
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: Cetakan Kedua, April, 2020
ISBN: 9786020639512
Jumlah Halaman: 368
Hai! Selamat datang kembali di review board saya para readers sekalian. Well, kali ini saya akan membagikan review novel serial Bumi dari Tere Liye yang berjudul Selena dan Nebula. Kalau fans garis keras serial Bumi sudah pasti akan memesan novel ini sejak jauh-jauh hari bahkan saat masih dalam status pre order ataupun open order. Saya termasuk pecinta serial Novel ini tapi sayangnya baru kesampaian membaca dan kasih reviewnya pas cetakan kedua hehe. Late is better than never, right?
Untuk postingan kali ini saya akan memberikan review tentang Novel
Selena terlebih dahulu. Nah, buat yang belum baca tapi sudah penasaran tentang
apa isi dalam novel ini, silahkan menyimak review saya berikut ini.
Blurb
Selena dan Nebula adalah buku ke-8 dan ke-9 yang menceritakan siapa orang tua Raib dalam serial petualangan dunia parallel. Dua buku ini sebaiknya dibaca berurutan. Kedua buku ini juga bercerita tentang Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, sekolah terbaik di seluruh Klan Bulan. Tentang persahabatan tiga mahasiswa, yang diam-diam memiliki rencana bertualang ke tempat-tempat jauh. Tapi petualangan itu berakhir buruk, saat persahabatan mereka diuji dengan rasa suka, egoisme, dan pengkhianatan.
Ada banyak karakter baru, tempat-tempat baru, juga sejarah dunia parallel
yang diungkap. Di dua buku ini kalian akan berkenalan dengan salah satu
karakter paling kuat di dunia parallel sejauh ini. Tapi itu jika kalian bisa
menebaknya. Dua buku ini bukan akhir. Justru awal terbukanya kembali portal
menuju Klan Aldebaran.
Review
Seusai berpetualang di berbagai Klan dari Bumi, Bulan, Matahari, Bintang, lalu bertemu dengan Ceroz dan Batozar kemudian melanjutkan perjalanan ke Klan Komet dan Komet Minor, kini Raib, Seli dan juga Ali kembali dihadapkan oleh petualangan baru yang tak kalah serunya. Di dalam novel Selena ini, Raib, Seli dan juga Ali bukan lagi menjadi tokoh utamanya melainkan guru sekaligus pelindung mereka yaitu Miss Selena.
Namaku Selena.
Aku lahir di Distrik Sabit Enam, dua ratus kilometer utara kota Tishri, Klan Bulan. Itu bukan kawasan yang maju dan canggih. Itu kawasan kumuh, padat dan tertinggal. Aku yatim piatu sejak kecil. Orangtuaku petani jagung. Ayahku meninggal karena sakit keras, saat usiaku empat belas tahun. Dia memiliki sakit bawaan, sejak kecil telah menderita.
Ibuku menyusul ayahku saat usiaku lima belas tahun. Dia sakit-sakitan sejak Ayah meninggal. Awalnya hatinya sakit, kemudian separuh semangatnya hilang, lalu fisiknya ikut sakit. Hilang keinginan untuk sembuh. Ibu tidak bertahan lama karena kami tidak punya biaya pengobatan.
Setelah Ibunya meninggal, Selena
diberikan wasiat dari Ibunya oleh tetua Distrik Sabit Enam. Wasiat itu berisikan surat untuk segera
menemui pamannya yang bernama Raf yang tinggal di kota Tishri. Tanpa keraguan,
Selena pun memutuskan untuk segera memenuhi wasiat Ibunya itu. Dia kemudian
berangkat menemui pamannya di kota Tishri.
Setelah perjalanan panjang
menggunakan kereta terbang menuju kota Tishri, Selena pun berhasil menemui
paman Raf. Paman Raf merupakan pemilik kantor konstruksi di kota Tishri. Ia bisa
disebut sebagai seorang workaholic. Kesehariannya penuh dengan urusan bangunan,
bebatuan, dan hal-hal yang berkaitan dengan proyek konstruksi. Dia memiliki
sifat yang cerewet dan suka marah tapi sebenarnya dia berhati mulia terutama
kepada pekerja-pekerjanya. Paman Raf juga memiliki istri bernama Bibi Leh, dia
kebalikan dari suaminya. Sifatnya sangat lembut dan perhatian. Kesehariannya ia
habiskan dengan urusan dapur dan rumah saja. Selama tinggal di rumah Paman Raf,
Selena bekerja sebagai pekerja konstruksi atas perintah dan arahan dari paman
Raf. Meskipun awalnya Bibi Leh tidak setuju, ia tetap memutuskan untuk bekerja.
Pekerjaanku tidak sulit, tidak membutuhkan kemampuan khusus. Dalam piramida pekerja konstruksi, aku berada di dasarnya. Tentu saja, karena aku tidak bisa mengoperasikan mesin, tidak tahu teknik mengebor, listrik, apalagi desain. Tugasku sederhana, memindahkan material pengeboran yang menganggu. Juga disuruh-suruh kalau ada yang butuh bantuan.
Seiring berjalannya waktu Selena
mulai akrab dengan pekerjaanya sebagai pekerja konstruksi. Ia juga makin
akrab dengan teman-teman
seprofesinya itu. Pekerjaan ini ternyata membuka jalannya untuk menemukan jati
diri dan kemampuannya sebagai penduduk Klan Bulan yang pada dasarnya memang
memiliki kekuatan spesial. Beberapa kali Selena menolong proses pengerjaan
konstruksi di timnya. Karena dianggap memiliki kekuatan dan keahlian yang luar biasa,
Selena pun naik pangkat sebagai asisten Aq yang merupakan kepala tim pengerjaan
konstruksi.
Aq memutuskan mendidikku menjadi pekerja konstruksi terbaik. Mulailah aku belajar tentang mesin bor, peralatan, desain, listrik, dan ilmu engineering. Tapi itu tidak mudah, karena aku tidak pernah sekolah.
Hari demi hari telah berlalu, sudah
tiga tahun Selena menikmati rutinitas sebagai pekerja konstruksi. Selena juga
telah lulus mengikuti ujian sekolah standarisasi di Klan Bulan. Paman Raf dan
Bibi Leh tidak pernah menutup pintu rumahnya untuk Selena, begitu pun
sebaliknya, Selena bebas untuk mengejar cita-citanya yang lain. Termasuk
cita-citanya untuk menjadi mahasiswa Akademi Bayangan Tingkat Tinggi Klan
Bulan.
Demi menjadi mahasiswa ABTT, Selena
pun mengirimkan aplikasinya ke ABTT. Sayangnya dari tiga tes yang dilalui,
Selena gagal dalam tes terakhir. Ia jatuh pada tes ujian kekuatan Klan Bulan.
Selena mengakui jika teknik kekuatan Bulannya memang sangat jauh tertinggal. Ia
tidak memiliki tameng transparan yang kuat terhadap gempuran bahkan pukulan
berdentumnya pun sangat mengecewakan bagi siapapun yang melihatnya termasuk
dirinya sendiri. Hingga pada akhirnya, sosok Tamus pun muncul dan memberikan
harapan pada Selena. Tamus “memberikan” kekuatan Klan Bulan kepada Selena tapi
dengan syarat ia harus menuruti semua perintah Tamus. Tanpa pikir panjang,
Selena pun memutuskan menyetujui perjanjian tersebut.
Meskipun telah gagal dalam
tes terakhir, atas arahan Tamus, Selena memutuskan untuk hadir pada inagurasi
angkatan 78 Akademi Bayangan Tingkat Tinggi. Kehadirannya yang tiba-tiba tentu
membuat pihak panitia inagurasi merasa terganggu. Namun, Selena tidak
menghiraukan larangan dan arahan dari pihak panitia lagi. Ia terus bergerak
maju ke depan ke acara inagurasi dengan menimbulkan kekacauan luar biasa.
Selena bertarung dengan para senior angkatan 75 yang menjadi panitia inagurasi
saat itu. di tengah serangan bertubi-tubi yang diarahkan pada Selena, muncullah
sosok perempuan bernama Mata dan sosok laki-laki bernama Tazk yang juga turut
bertarung melindunginya. Sebelum semuanya semakin parah, Ox, salah satu
petinggi ABTT menghentikan semua kekacauan tersebut dengan teknik yang sangat
hebat. Ox memasang es balok yang sangat berat di kaki mereka semua.
“Bulan sabit gompal! Bawa Nona muda itu keruanganku!” Serunya sambil menunjukku. “Suruh dia menunggu di sana. Juga dua mahasiswa baru yang berdiri di sebelahnya. Bawa semua. Aku akan mengurus mereka setelah acara inagurasi selesai.”
Setelah melewati pertarungan sengit
dengan para senior ABTT serta pertemuan yang menegangkan dengan Master Ox,
Selena pada akhirnya diterima menjadi mahasiswa ABTT atas keputusan Master Ox
yang objektif terhadap hasil tes pertama, kedua serta kemampuan dan teknik
bertarungnya di acara inagurasi tadi. Di sinilah awal petualangan Selena
menjadi seorang pengintai berawal. Di ABTT ini pulalah Selena berkenalan dan
bersahabat dengan Mata dan juga Tazk. Berkat keakraban mereka, mereka pun saling
bekerja sama dan mengenal satu sama lain termasuk dalam urusan mengenali kekuatan
masing-masing. Mata sebagai anak perempuan yang besar di Distrik Sungai
Jauh-jauh yang terkenal sebagai daerah asal kekuatan murni Klan Bulan memang
telah menunjukkan kemampuan luar biasanya sejak awal. Ia mampu melakukan
berbagai teknik yang hanya bisa dilakukan oleh para Master di ABTT. Berbeda
dengan Mata, Tazk merupakan cucu dari salah satu mantan panglima Pasukan
Bayangan sehingga sudah sangat jelas dari mana sumber kecerdasan dan wajah gagahnya itu berasal.
Perbedaan kekuatan dan latar
belakang dari Selena, Mata dan juga Tazk menjadikan mereka mahasiswa yang unik
dan menarik di ABTT. Dibalik kehidupannya sebagai seorang mahasiswa ABTT, tidak
ada yang tahu jika Selena ternyata juga menyibukkan dirinya sebagai pesuruh yang
telah berhasil mengerjakan misinya untuk Tamus.
Pada bab Epilog di novel Selena ini,
Raib, Seli dan juga Ali kembali dipertemukan oleh Miss Selena di masa sekarang. Sayangnya,
kondisi Miss Selena begitu buruk. Ia diikat dengan jaring hijau yang membuatnya
tidak bisa melakukan apa-apa. Beruntung Miss Selena bisa menemukan celah
komunikasi dengan Raib, Seli dan juga Ali. Sayangnya, komunikasi tersebut tidak
bisa berlangsung terus-menerus. Klan tempat Miss Selena diikat terus bergerak
dan berpindah sehingga komunikasi hanya bisa tersambung 12 jam sekali. Di
tengah proses komunikasi yang sulit tersebutlah, Miss Selena juga terus berusaha menyampaikan
pesan tentang siapa orang tua Raib sebenarnya.
My Impression
Kesan saya setelah membaca dan mereview novel Selena ini tak lain dan tak bukan ialah tentu saja saya sangat-sangat ingin segera membaca Novel Nebula. Seperti biasa Tere Liye lagi-lagi membuat para penikmat serial Bumi semakin penasaran dengan kisah Raib, Seli dan juga Ali. Sebenarnya, setelah membaca novel ini saya malah makin penasaran dengan kisah persahabatan Selena, Mata dan juga Tazk di masa lalu. Apa iya Tazk menyukai Selena? Apa jangan-jangan Tazk yang menyukai Mata? Saya juga berpikir kalau ternyata orang tua Raib itu sebenarnya adalah Mata. Tapi yang namanya cerita sulit ditebak juga sih. Jadi biarkanlah Tere Liye memberikan kejutannya kepada kita di serial selanjutnya. Ditunggu ya S.E.G.E.R.A :)
Nah, bagi fans garis keras serial Bumi kayaknya kalian memang wajib membaca novel Selena ini. Kisah persahabatannya Miss Selena dengan Mata dan juga Tazk ternyata tidak kalah seru sama kisah persahabatannya Raib, Seli dan juga Ali. Bagi yang sudah baca Novel ini silahkan bagikan kesan kalian di kolom komentar. Sampai jumpa di review novel Nebula!
Dari seluruh buku Tere Liye cuma 1 yang sudah pernah aku baca, itu pun lupa judulnya. Disaat orang heboh dengan buku2 Tere Liye ntah kenapa rasanya penulisannya tidak cocok denganku jadi tidak pernah baca buku Tere Liye (iya saya pemilih sekali). Tapi, sepertinya serial buku yang ini seru ya untuk diikutin. Tapi, banyak banget hehe
ReplyDeleteSelera pembaca memang kadang dipengaruhi sama gaya menulis penulis. Saya termasuk suka sama tulisan2nya Tere Liye. Juga tulisannya Raditya Dika yang bebas sekali.
DeleteBagus-bagus ini karya Tere Liye walau ada juga yang ceritanya kurang menarik. Mungkin masalah selera.
ReplyDeleteIya Mbak, tulisannya Tere Liye memang variatif. Saya termasuk penggemar semua genre tulisannya sih hehe
Deletemakasih reviewnya
ReplyDeleteSama2
Delete