Selamat datang
di tausyiah Ramadan ke 29 blog saya wahai readers sekalian! Lebaran semakin
dekat pertanda hari kemenangan pun segera tiba dan bulan penuh rahmat ini juga
akan segera berpisah dengan kita. Masih ada rasa rindu dengan awal-awal Ramadan
tapi ada rasa tidak sabar juga untuk segera menyambut hari kemenangan yang
sudah di depan mata.
Dua hari menjelang
ditinggalkan oleh sang bulan suci Ramadan ada banyak doa dan harapan yang menggebu-gebu
di batin saya. Ada banyak untaian semoga, semoga, dan semoga yang terus saya
panjatkan di hari-hari terakhir Ramadan ini. Ya, doa dan harapan yang paling
kencang saya panjatkan kepada Allah SWT adalah doa dan harapan agar saya dan
ibu saya tetap diberi kesehatan. Saya masih ingin bertemu Ramadan-ramadan
lainnya. Saya masih ingin bersama Ibu saya di Ramadan-ramadan lainnya dan saya juga
masih sangat-sangat ingin menemukan kebahagiaan-kebahagiaan Ramadan di tempat
lainnya. I know it sounds too over but yeah I want to feel Ramadan atmosphere
in Mekkah and Madina with my mother next year. Saya memang belum memiliki
persiapan apa-apa untuk mimpi saya ini but I hope it will come true soon. Saya percaya
pada kekuatan doa.
Tentang doa dan
harapan, saya juga memiliki banyak kata semoga untuk mimpi-mimpi yang sedang
saya perjuangkan. Semoga, semoga, dan semoga di Ramadan berikutnya saya juga
sudah bisa menggapai mimpi-mimpi saya yang lainnya. Memiliki pekerjaan tetap,
bisa travelling dan volunteering lagi, tulisan untuk buku kedua saya cepat
selesai dan segera terbit. Wish me luck readers!
Tentang doa dan
harapan, saya juga menaruh banyak harapan pada diri saya pribadi setelah Ramadan
meninggalkan kita. Saya ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Menjadi seorang yang
lebih dekat dengan Allah SWT, yang tidak hanya produktif beribadah di bulan
suci Ramadan saja melainkan di hari-hari lainnya pula. Yang terakhir dan tidak
kalah pentingnya adalah semoga saya bisa menjadi pribadi yang lebih ikhlas
dalam menjalani hidup saya di kehidupan selanjutnya.
No comments